Pemda DIY Ingatkan Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul Siapkan Pengolahan Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sekda DIY Beny Suharsono kembali mengingatkan kepada Pemkab Kulonprogo dan Pemkab Gunungkidul untuk menyiapkan diri untuk pengelolaan sampah. Kedua kabupaten tersebut harus sudah memikirkan mengenai pemrosesan sampah tanpa membuang sampah.
"Kulonprogo harus mendesain pemprosesan sampah dengan tidak membuang sampah. Gunungkidul juga jangan terlena dengan luasan wilayah yang dimiliki. Karena suatu saat akan mengalami yang dialami oleh daerah lainnya," kata Beny, Selasa (16/7/2024).
Advertisement
Oleh karena itu, Beny meminta kepada Pemkab Kulonprogo dan Pemkab Gunungkidul untuk berbenah dan mulai memikirkan mengenai bagaimana memproses sampah, bukan lagi membuang sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Diakui oleh Beny, saat ini Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul saat ini telah memilik TPA. Hanya saja, sejauh ini kedua kabupaten tersebut belum melakukan proses pengolahan sampah.
"Tapi, kan hanya membuang tidak memproses," lanjutnya.
Menurut Beny, keberadaan TPA masih dibutuhkan tapi dalam kapasitas pengelolaan bukan pembuangan akhir. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul mulai menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) maupun Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R).
Dikutip dari alman resmi Pemda DIY, sebelumnya Benny mengatakan bahwa Pemda DIY terus berupaya agar pengelolaan sampah di DIY akan menghasilkan residu seminimal mungkin sekaligus mampu mengolah sampah menjadi energi baru. Penggunaan teknologi yang mampu mewujudkan pengelolaan tersebut
“Nanti perkembangannya teknologi yang diharapkan itu sudah bisa memisah (sampah) dan mengolah. Mana plastik, mana kertas, mana yang organik, yang kemudian diolah. Itu nanti keluar produknya tidak ada waste, tidak ada residu. Kalau 0% saya kira nisbi ya. Intinya residunya tidak ada karena menjadi produk turunan, menjadi listrik, menjadi kompos, menjadi produk daur ulang. Teknologi ini yang kita minta di KPBU,” terangnya.
Beny berharap teknologi yang diterapkan nanti dapat mengurangi gunungan sampah yang ada di TPA Piyungan. “Sampah yang masuk kan masuk pabrik, dipilah dan diolah sehingga yang ke luar tidak ada lagi residu. Residunya sudah ekonomi bergulir jadi energi baru dan produk baru," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement